Gebyar dan Budaya Tahun Baru

Malam pergantian tahun telah tiba. Di sana sini panggung meneriakkan alunan lagu. Jalanan di blokir. Kembang api pecah dimana-mana. Apakah harus begini?

Beberapa saat yang lalu di Serambi Mekkah difatwakan pelarangan perayaan tahun baru karena bertolak belakang dengan kebudayaan, namun itu tak terjadi di Ibukota. Tenda dan panggung berjajar di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin dipersiapkan oleh Pemda DKI dalam rangka menyambut tahun baru dengan mengadakan Jakarta Night Festival.

Kebudayaan Pergantian Tahun

Saya akan menggunakan contoh kebudayaan nenek moyang saya, Jawa. Dalam budaya Jawa, tahun baru yaitu tanggal 1 Suro diperingati dengan tirakatan dan membersihkan diri serta senjata yang dimiliki. Ketika direnungkan, makna dari peringatan ini sungguh sangat luas.

Tirakatan merupakan bentuk pengumpulan kembali mengenai setiap hal yang dilakukan. Setiap kegiatan sepanjang tahun yang akan berakhir dibuka kembali dan dievaluasi. Hasil tirakatan ini merupakan batu pijakan untuk melangkah maju di tahun baru. Hal yang buruk ditinggalkan, yang baik dilanjutkan, dan yang masih kurang lebih ditingkatkan.

Membersihkan diri merupakan bentuk dari penyucian diri. Memulai ulang setiap perkara yang direncanakan dan akan dilakukan di tahun yang baru dengan diri yang bersih. Bentuk rekonsiliasi dan sebuah tekad untuk meninggalkan segala yang ‘kotor’ di tahun yang telah lalu.

Memandikan senjata yang dimiliki. Setiap orang pasti memiliki senjata yang dipakai dalam menyelesaikan setiap masalah. Senjata perlu untuk dibersihkan, diasah, agar selalu siap dipakai. Makna senjata ini luas, tidak sebatas seonggok keris. Dan konon, setiap senjata itu memiliki nyawa, sehingga suatu saat bisa mati dan pergi.

Musik dan Festival

Tidak dapat dipungkiri, musik adalah bentuk seni yang diciptakan manusia dengan kreasi unik. Musik adalah sebuah fenomena intuisi, yang berhubungan dengan indera keenam manusia. Tidak bisa dipahami melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Bisa dikatakan, musik adalah ekspresi diri dari pelantunnya dan menjadi makanan jiwa bagi pendengarnya. Musik dapat menyentuh seluruh aspek hidup manusia, yaitu : fisik, emosional, mental, sosial, estetika, dan spiritual.

Musik pada hakekatnya menyangkut pada nyamannya indra pendengaran mendengarkan alunan nada dari alat-alat yang melantunkan untaian not. Tidak ada yang spesial hingga sebuah kenyataan muncul, bahwa stimulus yang diterima manusia 15-19 % diterima dari pendengaran dan 80 % melalui penglihatan ( visual ). Manusia membutuhkan informasi visual lebih besar untuk memahami sehingga rasa ingin tahunya akan bentuk sangat besar.

Intuisi dan rasa ingin tahu mendorong manusia untuk mengembangkan apa yang dimilikinya untuk membuat teknologi yang mendukung kebutuhannya. Radio, Televisi, dan Internet adalah salah satu contoh perwujudannya. Namun bagi sebagian orang, teknologi tak cukup membantu, mereka masih membutuhkan penglihatan langsung. Dunia musik mengakomodasi ini dengan mengadakan berbagai macam acara panggung musik.

Gebyar Tahun Baru

Pemprov DKI dan kalangan seni musik serta para pengusaha pendukungnya mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk mempersiapkan dan mengadakan festival. Penyanyi, pemain musik, pengeras suara, keamanan dan kebersihan dalam kegiatan acara membutuhkan tenaga yang luar biasa. Semua berfokus pada acara hingar-bingar menyambut tahun baru, tahun pemilu 2014.

Tenaga luar biasa yang dikeluarkan memang mendapatkan antusiasme masyarakat yang berbondong-bondong hadir karena tenaga promosi secara luas menyebarkan informasi. Masyarakat yang berdesak-desakan mencari bentuk visual vocalis band yang digandrunginya, gubernur yang diidam-idamkannya, dan mungkin juga penikmat hingar-bingar.

Saya tidak akan menyinggung masalah cara mengekspresikan wujud syukur untuk menyambut tahun baru. Semua kembali kepada manusia yang menjalaninya. Namun terkadang informasi yang beredar luas memang seakan diarahkan, mengundang rasa ingin tahu, dan mengembangkan imajinasi.

Semoga Anda tidak semakin gila membaca informasi ini.

Leave a Reply